Armada kapal perang Rusia. (Foto: VIKTOR DRACHEV/AFP/Getty Images)
Moskow: Rusia telah mengerahkan armada kapal perang terbesarnya ke Laut Mediterania sejak awal keterlibatan rezim Presiden Vladimir Putin dalam konflik Suriah.
Panglima Angkatan Laut di St. Petersburg membuat keputusan tersebut setelah Kremlin mengklaim Amerika Serikat dan Inggris sedang mempersiapkan serangan rudal terhadap Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad.
Armada terbesar Rusia itu terdiri dari sepuluh kapal perang dan dua kapal selam, dengan beberapa lainnya akan mengikuti.
Sejumlah pakar militer Rusia mengatakan armada tersebut, yang salah satunya membawa rudal jelajah Kalibr, akan mendukung kampanye tentara Suriah di provinsi Idlib yang masih dikuasai pemberontak.
AS telah mengancam akan "merespons kuat" terhadap segala bentuk serangan kimia yang digunakan pasukan Suriah di Idlib.
Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, menuduh bahwa rezim Assad berniat melanjutkan konflik berdarah di provinsi tersebut.
"Kami jelas prihatin tentang kemungkinan bahwa Assad dapat menggunakan senjata kimia lagi," ucap Bolton dalam konferensi pers di Yerusalem, merujuk pada serangan di Khan Sheikhoun pada 2017.
"Jika rezim Suriah menggunakan senjata kimia lagi, kami akan merespons dengan kuat," tegas dia, seperti dilansir dari The Sun, Rabu 29 Agustus 2018.
Idlib adalah provinsi di Suriah bagian utara dan merupakan markas besar terakhir pemberontak.
(WIL)
No comments:
Post a Comment