Pages

Sunday, August 19, 2018

Awan Panas Berpotensi Muncul dari Puncak Gunung Merapi

Yogyakarta: Awan panas berpontensi muncul dari puncak Gunung Merapi. Hal ini lantaran terbentuknya kubah lava di kawah puncak Gunung Merapi pada Sabtu, 11 Agustus 2018. 

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida menuturkan, awan panas akan muncul jika kubah lava terus terbentuk. BPPTKG memastikan akan terus memantau situasi itu di puncak Gunung Merapi. 
 
"(Awan panas) muncul melalui letusan yang cenderung bersifat efusif," kata Hanik dalam konferensi pers di kantornya pada Sabtu, 18 Agustus 2018 petang. 

Kubah lava di kawah Gunung Merapi berdiameter panjang 55 meter dan lebar 25 meter. Kubah lava tersebut setinggi lima meter dari permukaan kubah 2010. 

Hanik mengatakan, lembaganya masih masih memantau dengan sejumlah alat yang terpasang di kawasan puncak Gunung Merapi. "Kegempaan akan ada (magma) yang bermigrasi ke permukaan," ujarnya. 

Erupsi efusif ini juga pernah terjadi pada 2002 dan 2006. Adapun erupsi pada 2010 lebih bersifat eksplosif. "(Erupsi) 2010 terjadi karena ada pembentukan kubah lava cepat dan langsung ditekan keluarnya magma," ungkapnya. 

Meski sudah terbentuk kubah lava, status Gunung Merapi masih waspada (level II). Di sisi lain, aktivitas kegempaan di puncak Gunung Merapi belum signifikan. Masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) III diimbau lebih waspada. 

Kepala Seksi Merapi BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengutarakan, kondisi terkini masih menjadi bagian peningkatan aktivitas Gunung Merapi sejak 1 Juni 2018. Erupsi freatik terjadi beberapa kali. 

Menurut dia, pola pergerakan magma memang cenderung efusif. "Jadi jika terjadi erupsi ke depan lebih bersifat efusif," cetusnya. 

(ALB)

Let's block ads! (Why?)

http://jateng.metrotvnews.com/peristiwa/JKRnMq7K-awan-panas-berpotensi-muncul-dari-puncak-gunung-merapi

No comments:

Post a Comment