Pages

Thursday, August 30, 2018

Bio Farma Berbagi Pengembangan Vaksin dengan Negara Anggota OKI

Jakarta: Indonesia dipercaya berbagi pengetahuan mengenai produksi vaksin dengan Maroko dan Tunisia dalam program Strengthening Indonesia-Morocco-Tunisia Development Cooperation Through Reverse Linkage (RL) Program.

Program yang  dilaksanakan pada 27-30 Agustus 2018 di Jakarta dan Bandung itu diikuti perwakilan dari Kementerian Kesehatan Tunisia, Institute Pasteur de Tunis, Direktorat obat dan Farmasi Kementerian Kesehatan Maroko, Insitute Pasteur du Maroc, serta Badan Kefarmasian (Agence Marocaine d'Industrie Pharmaceutique) Maroko. 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro yang membuka acara tersebut mengatakan program berbagi pengetahuan mengenai produksi vaksin merupakan salah satu bentuk kerja sama Selatan-Selatan Triangular.

"Inti dari kerja sama ini adalah Indonesia akan memberikan pengetahuan, pengalaman, dan bantuan teknis kepada negara anggota Islamic Development Bank (IsDB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), seperti Tunisia dan Maroko yang hadir di sini untuk berbagi pengetahuan mengenai produksi vaksin. Kebetulan Bio Farma sudah ditentukan sebagai salah satu leading institution untuk pembuatan vaksin untuk negara anggota OKI", ujar Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 Agustus 2018.

Bambang menambahkan, Maroko dan Tunisia ingin belajar vaksin ke Bio Farma untuk dapat meningkatkan kesehatan di negaranya masing-masing, atau negara anggota OKI lainnya.

Pertemuan dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas dan jajarannya, juga akan dipaparkan materi mengenai kebijakan pengembangan kesehatan di Indonesia. Begitu pun sharing mengenai kebijakan kesehatan dan farmasi di Maroko. Dilanjutkan dengan materi dan kunjungan ke Badan POM, serta Kementerian Kesehatan. 

Sedangkan pada Selasa, 28 Agustus 2018, bertempat di kawasan Bio Farma di Bandung, akan disampaikan paparan dari Direktur Bio Farma M. Rahman Roestan tentang strategi penyediaan vaksin untuk kebutuhan nasional dan global. 

"Maroko dan Tunisia merupakan anggota dari OKI, sehingga jangka panjang perlu mempersiapkan diri untuk kemandirian produksi vaksin di negara anggota OKI. Mereka tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengembangan vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksin domestik di negaranya. Indonesia dan IsDB melalui Program Reverse Linkage berkomitmen untuk mendukung pengembangan Maroko dan Tunisia di sektor Farmasi," kata Rahman. 


(Foto: Dok. Bio Farma)

Saat ini, Bio Farma sebagai produsen vaksin yang kompetensi dan keahliannya dalam produksi vaksin telah diakui oleh OKI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada Desember 2017, Konferensi Menteri Kesehatan keenam OKI di Jeddah telah mengesahkan status Indonesia sebagai Pusat Keunggulan pada Produk Vaksin dan Bio-teknologi atau Center of Excellence on Vaccine and Bio-technology Product. 

Sebagai negara yang memipin dalam memproduksi vaksin, Indonesia sangat berkomitmen untuk membantu negara-negara berkembang lainnya untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang pengembangan vaksin. 

Sekilas Program Reverse Linkages 

Pemerintah Indonesia dan IsDB telah mengadopsi Strategi Kemitraan Negara Anggota (Member Country Partnership Strategy-MCPS) 2016-2020 sebagai sarana terjalinnya kerja sama antara IsDB dan Indonesia sebagai negara anggota. 

Salah satu pilar dukungan utama untuk mengimplementasikan MCPS adalah program Reverse Linkages, yaitu kegiatan kerja sama pengembangan yang difasilitasi oleh IsDB, di mana para anggota negara-negara menjadi peserta dan secara langsung menjadi perwakilan, dalam berbagi keahlian, pengetahuan, pengalaman investasi, pengalaman sukses, praktik terbaik, untuk mengatasi kendala pengembangan dengan memanfaatkan peluang yang sangat langka di negara-negara IsDB lainnya dalam sinergi yang saling menguntungkan. 

Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Presiden IsDB menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk melaksanakan program Reverse Linkages di mana Indonesia setuju untuk terlibat dalam 13 bidang kerja sama.

Berdasarkan inisiatif dan program yang sukses dari Pemerintah Indonesia dan sejalan dengan kebutuhan negara-negara anggota IsDB yang paling mendesak, salah satu bidang yang telah diidentifikasi khususnya dalam pengembangan vaksin yang kerja samanya melalui Program RL dimaksudkan untuk meningkatkan kemandirian, ketersediaan vaksin serta meningkatkan peluang lebih lanjut bagi kerja sama ekonomi melalui pertukaran pengetahuan, keahlian, dan teknologi yang relevan. 

(ROS)

Let's block ads! (Why?)

http://rona.metrotvnews.com/kesehatan/Wb7Joj0N-bio-farma-berbagi-pengembangan-vaksin-dengan-negara-anggota-oki

No comments:

Post a Comment