Pages

Saturday, August 18, 2018

Sedih Selepas Bercinta, Mungkin Ini Penyebabnya

Jakarta: Anda kadang merasa sedih setelah bercinta, bahkan saat seks yang baik? Ternyata kesedihan selepas bercinta yang tak dapat dijelaskan itu umum terjadi.

Ketika berusia 20-an, penulis yang berbasis di Los Angeles, Brandon G Alexander, sering merasa sedih yang tak dapat dijelaskan setelah berhubungan seks. Bahkan ketika seks yang baik dengan orang yang disukai.

"Cara terbaik untuk menggambarkan perasaan itu kosong atau terkadang memalukan, tergantung pada hubungan dan niat saya dengan orang itu," kata Brandon G Alexander, kepada HuffPost.

"Budaya kita (AS) mengajarkan pria bagaimana secara fisik terhubung dengan seseorang, tetapi kita mengabaikan kebenaran bahwa seks itu sangat emosional dan spiritual. Pendapat bahwa seorang pria tidak akan merasakan sesuatu sebelum, selama, atau setelah berhubungan seks tidak realistis, tetapi sebagian berpikir sebaliknya," kata pendiri situs gaya hidup New Age Gents, itu.

Apa yang dialami Alexander adalah apa yang para peneliti sebut sebagai "dysphoria pasca-persalinan (PCD)." PCD adalah kondisi yang ditandai oleh perasaan agitasi, kesedihan, kecemasan atau kesedihan setelah hubungan seksual, bahkan ketika itu adalah seks yang baik, suka sama suka. Kondisinya bisa berlangsung antara 5 menit hingga 2 jam.

Kondisi itu juga disebut "tristesse post-coital," yang secara harfiah berarti "kesedihan" dalam bahasa Prancis. Pada abad ke-17, filsuf Baruch Spinoza menyimpulkannya: "begitu kenikmatan sensual berlalu, kesedihan terbesar terjadi."

Banyak penelitian terkait 3 fase dari siklus respons seksual manusia yakni rangsangan, masa stabil, orgasme. Namun, fase penyelesaian sering diabaikan.

Hal itu mulai berubah. Dalam penelitian 2015 yang diterbitkan di Journal of Sexual Medicine menyatakan hampir separuh dari wanita yang disurvei mengalami PCD di beberapa titik dalam hidup mereka. Dan, sekitar 5 persen mengaku merasakan PCD secara teratur dalam satu bulan terakhir. Dalam survei online terhadap 1.208 pria, sekitar 40 persen mengatakan mereka mengalami PCD. Sementara, 4 persen mengatakan itu biasa terjadi.

Pria mengaku merasakan "rasa benci sendiri yang kuat" setelah berhubungan seksual dan "rasa malu yang berlebihan." Sementara, peserta survei lainnya mengaku menangis penuh depresi setelah bercinta.

"Pria yang mengalami PCD berpikir bahwa hanya mereka satu-satunya orang di dunia yang mengalami hal itu, tetapi mereka menyadari ada banyak pengalaman dalam fase penyelesaian seks," kata Robert Schweitzer, seorang profesor psikologi di Queensland University of Technology di Australia.

PCD juga sering dikaitkan dengan pelecehan seksual, trauma dan disfungsi seksual, tetapi itu tentu tidak selalu demikian. Dalam penelitian terbaru, mayoritas pria yang melaporkan PCD tidak mengalami masalah tersebut dan berada dalam hubungan yang sehat dan memuaskan.

Schweitzer mengira PCD adalah puncak dari faktor fisik dan psikologis. Secara fisik, orgasme mengaktifkan banjir endorphins dan hormon rasa-baik lainnya, tetapi prolaktin neurokimia mengikuti, menghasilkan rasa kehilangan yang kadang-kadang intens. Secara psikologis, penelitian ini menetapkan korelasi antara frekuensi PCD dan "tekanan psikologis tinggi" dalam aspek lain dari kehidupan seseorang.

Hal yang perlu diingat adalah seks dapat berarti hal-hal yang berbeda pada berbagai tahap kehidupan seseorang.

"Kita perlu banyak pembahasan tentang pria dan keintiman. Melindungi hati Anda dengan bersabar untuk tidur dengan seseorang mungkin akan mengubah pendapat lama seputar pria dan seks," kata Brandon G. Alexander.

(ELG)

Let's block ads! (Why?)

http://rona.metrotvnews.com/kesehatan/gNQnPpab-sedih-selepas-bercinta-mungkin-ini-penyebabnya

No comments:

Post a Comment