Ilustrasi. (FOTO: MI/Panca Syurkani)
Jakarta: Pemerintah menyebut perekonomian Indonesia masih dalam kondisi yang aman. Meskipun tekanan global membuat mata uang rupiah mengalami pelemahan hingga menembus Rp14.800 per dolar Amerika Serikat (AS).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan gejolak global mau tak mau memengaruhi rupiah. Bahkan nilai tukar di negara lain seperti Turki dan Argentina jatuh cukup dalam.
"Tapi yang penting dampaknya tidak sama dengan negara di Turki, Argentina. Kita melemah tapi seberapa besar itu, tergantung pada kebijakan di dalam negeri," kata Darmin di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin, 3 September 2018.
Menurut Darmin tekanan eksternal memang memengaruhi kondisi di dalam negeri. Hanya saja pemerintah juga tak tinggal diam dengan membuat berbagai kebijakan yang bisa meredam gejolak dari luar.
"Begini, kalau melihat eksternalnya, dia tetap saja terus ada pengaruh, tapi di pihak lain kan kita terus buat kebijakan, sehingga hasilnya bagaimana ya harus kami lihat dulu," jelas dia.
Dirinya menambahkan, fundamental ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negar berkembang lain. Terbaru adalah inflasi sampai dengan Agustus 2018 tercatat sebesar 3,20 persen (yoy).
"Lihat misalnya Argentina, inflasi di sana 30 persen, defisit transaksi berjalan itu enam persenan. Pertumbuhan ekonomi kita juga lebih baik, paling dia (pertumbuhan ekonomi Argentina) satu, dua persen," pungkasnya.
(AHL)
No comments:
Post a Comment