Pages

Monday, August 13, 2018

Visi Demokrasi Amerika Serikat Dinilai Lemah

Dino Patti Djalal dalam pembukaan Conference of Indonesian Diaspora Youth di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin 13 Agustus 2018. (Foto: Sonya Michaella).

Jakarta: Lemahnya demokrasi di berbagai negara seharusnya menjadi pacuan untuk Indonesia menguatkan demokrasi di dalam negeri, serta visi dan misi negara untuk jangka panjang.
 
"Amerika Serikat, Australia, Inggris itu lemah demokrasinya. Mereka hanya punya rencana demokrasi untuk empat tahun ke depan saja," kata pendiri FPCI, Dino Patti Djalal dalam pembukaan Conference of Indonesian Diaspora Youth di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin 13 Agustus 2018.
 
"Indonesia harus benar-benar menyiapkan visi jangka panjang. Maka dari itu kita berada di sini untuk merumuskan visi tersebut dan nanti akan disampaikan ke pemerintah," lanjut dia.
 
Dino menambahkan, di abad ke-21, generasi muda sudah mulai tertantang untuk memikirkan visi Indonesia ke depan yang bisa menjadi bahan acuan bangsa.
 
"Tentu visi yang akan kita rumuskan ini tidak akan lepas dari Sumpah Pemuda dan UUD 1945. Kita akan merumuskan ‘Proyek Visi 2045: Satu Abad Republik Indonesia’," ungkap dia lagi.
 
Sejumlah topik akan didiskusikan dalam konferensi yang digelar dari hari ini sampai 15 Agustus mendatang. Konferensi ini juga menghadirkan pemuda-pemudi dari 34 provinsi di Indonesia dan hadir, dan juga sejumlah WNI yang sedang belajar di luar negeri.
 
Topik-topik tersebut adalah identitas Indonesia di 2045, improvisasi demokrasi, perkembangan digital di 2045, masa depan ekonomi dan bisnis Indonesia, serta keamanan Indonesia di 2045.

(FJR)


Let's block ads! (Why?)

http://internasional.metrotvnews.com/asia/8Ky7Wa6b-visi-demokrasi-amerika-serikat-dinilai-lemah

No comments:

Post a Comment