Pages

Monday, August 13, 2018

Rupiah Bertengger di Rp14.608/USD

Illustrasi. MI/Susanto.

Jakarta: Mata uang rupiah masih melemah pada penutupan awal pekan ini. Kejatuhan rupiah karena sentimen global dari ancaman krisis yang menimpa Turki serta melebarnya defisit transaksi berjalan indonesia pada kuartal II-2018 yang mencapai tiga persen.

Bloomberg, Senin, 13 Agustus 2018 mencatat mata uang rupiah berada pada Rp14.608 per USD atau melemah 130 poin. Yahoo Finance melansir mata uang rupiah melemah 120 poin dengan berada pada Rp14.590 per USD. Bank Indonesia merekam mata uang rupiah anjlok dengan berada pada Rp14.583 per USD.

Indeks dolar diperkirakan menguat di sekitar level 96,0-96,50 terhadap hampir semua mata uang kuat dunia. Kejatuhan mata uang Turki Jumat lalu sebesar 18 persen hanya dalam satu hari mendorong investor menempatkan dolar sebagai safe haven. Berbagai faktor menjadi pemicu jatuhnya mata uang Turki.

Tingginya current account deficit negara tersebut yang tercatat sebesar 5,5 persen di semester pertama 2018 menjadi salah satu yang tertinggi di dunia serta kenaikan tarif yang dikenakan AS atas produk ekspor Turki seperti aluminium dan baja masing-masing sebesar 20 persen dan 40 persen menjadi faktor fundamental yang mendorong kejatuhan mata uang lira. Berbagai hal tersebut mendorong arus modal keluar dari Turki.

"Rupiah diperkirakan dapat terimbas dengan kejatuhan mata uang lira tersebut seiring ketakutan investor bahwa pelemahan ekonomi Turki akan berdampak pada negara-negara emerging market lainya. Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.500 per USD dan Rp14.600 per USD," kata Samuel Sekuritas Indonesia.

(SAW)


Let's block ads! (Why?)

http://ekonomi.metrotvnews.com/bursa/Wb7JvB6N-rupiah-bertengger-di-rp14-608-usd

No comments:

Post a Comment