Ambon: Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, mengajak masyarakat khususnya pedagang kembali menggalakkan penggunaan uang logam rupiah (koin) sebagai upaya mengendalikan laju inflasi. Pengendalian inflasi menjadi penting guna menjaga daya beli masyarakat.
"Ajakan itu dilakukan dalam aksi peduli uang koin rupiah berlangsung di dua lokasi masing-masing di Lapangan Yos Sudarso dan pasar Jargaria Kota Dobo," kata Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Maluku Andi Setyo Biwado, di Ambon, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 12 September 2018.
Menurut Andy kegiatan ini dilakukan karena masyarakat Kota Dobo enggan bertransaksi menggunakan uang logam rupiah sehingga memicu tingginya harga barang yang disebabkan kecenderungan pedagang melakukan pembulatan harga ke atas.
"Pemerintah Kabupaten Aru dan Bank Indonesia Perwakilan Maluku berupaya melakukan sosialisasi peraturan penggunaanuang rupiah kepada masyarakat," ujarnya.
Dalam kegiatan yang diawali dengan senam pagi bersama BupatiJ ohan Gonga dan seluruh ASN Pemkab Aru tersebut, BI Maluku menyediakan modal uang rupiah logam sekitar Rp17 juta. Selain itu, BI Maluku juga melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah untuk mencegah peredaran uang palsu.
"Masyarakat Kota Dobo menyambut dengan antusiasme tinggi kedua kegiatan tersebut. Hal ini terlihat dari modal uang rupiah logam yang seluruhnya ditukar oleh masyarakat," katanya.
Melalui koordinasi yang baik, lanjutnya, antara pemerintah daerah dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku meyakini bahwa harga kebutuhan pokok dan bahan makanan di Maluku dapat terjaga stabil.
"Dengan demikian, inflasi di Maluku akan tetap terjaga rendah dan stabil sampai dengan akhir 2018," pungkasnya.
(ABD)
No comments:
Post a Comment