Pages

Wednesday, September 5, 2018

Peneliti: Jangan Cemas Berlebihan terkait Pelemahan Rupiah

Jakarta: Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Assyifa Szami Ilman mengingatkan kepada masyarakat di berbagai daerah untuk tidak cemas berlebihan terhadap fenonema pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

"Sebaiknya masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan dalam menanggapi pelemahan nilai tukar rupiah," kata Assyifa Szami Ilman, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Rabu, 5 September 2018.

Menurut dia hal tersebut karena pemerintah selama ini telah cukup responsif dan cekatan dalam menahan pelemahan nilai rupiah tersebut. Ia mengingatkan walau rupiah terdepresiasi sekitar tujuh persen, tetapi depresiasi tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan negara dengan perekonomian serupa.

"Seperti rupee India (minus 9,7 persen), rand Afrika Selatan (minus 15,98 persen), dan real Brasil (minus 20,26 persen)," tuturnya, seraya menambahkan bahwa kondisi rupiah saat ini masih cukup kuat sehingga dalam waktu dekat tidak akan mengalami resesi seperti yang dialami oleh Turki dan Argentina.

Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Gerindra A Riza Patria meminta masyarakat tenang dan tidak usah panik menghadapi penguatan USD terhadap rupiah yang saat ini mendekati Rp15.000 per USD.

"Masyarakat tetap tenang dan tidak usah panik karena pemerintah akan berupaya mengatasinya, dan membuat terobosan-terobosan mengatasi masalah," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menilai, pemerintah perlu segera mengambil kebijakan serta pengelolaan belanja negara baik APBN dan APBD agar tepat sasaran. Sejumlah proyek infrastruktur yang banyak mengandung bahan impor dan dinilai tidak signifikan, tambahnya, perlu segera dikoreksi.

(ABD)


Let's block ads! (Why?)

http://ekonomi.metrotvnews.com/mikro/GNGqZAlk-peneliti-jangan-cemas-berlebihan-terkait-pelemahan-rupiah

No comments:

Post a Comment